Senin, 02 Januari 2012

Proyek Individu Kelas dalam Pembelajaran Sains

BAB I
PENDAHULUAN

RAFIUDDIN, ABY DASTA SYAM

A.    Latar Belakang
Proyek yang memerlukan waktu beberapa minggu, dengan dilengkapi kerja kelas dengan aktivitas di luar kelas yang dapat dipikirkan sebagai pekerjaan rumah. Pada bagian ini juga dijelaskan aktivitas dan proyek yang memerlukan waktu beberapa minggu, tetapi proyek ini berbeda dengan pada bab sebelumnya. Meskipun proyek ini didiskusikan dan direncanakan di kelas, murid merinci perencanaan dan bekerja di luar kelas. Proyek untuk fisika, untuk malam orang tua, atau untuk puncak dari unit termasuk dalam kategori ini. Meskipun sebagian besar pekerjaan dilakukan di luar kelas, anak butuh bimbingan dan dorongan yang baik seperti juga monitoring ketika melakukan aktivitas ini. Tujuan dari bab ini adalah untuk menolong anda mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang dibutuhkan untuk membantu siswa dalam memilih, merencanakan dan menyelesaikan proyek dan kemudian membimbing siswa ke arah penyelesaian yang sukses dari proyek yang dipilih.
            Pikirkan kembali untuk beberapa waktu dari penyelidikan kelompok yang dijelaskan di bab 10. Penyelidikan ini sebagian besar mengambil tempat di ruang kelas dan dalam serangkaian periode kelas. Mereka memulai  dan mengakhiri pada waktu yang spesifik, dan mereka menggunakan semua waktu pelajaran sains ketika mereka bekerja. Karakteristik yang lain adalah semua anak di dalam kelas menyelidiki aspek yang sama. Proyek individu kontras dengan hal ini, biasanya membutuhkan waktu lama dalam beberapa minggu dan menempati ketika topik sains yang lain sedang diajarkan dalam jam pelajaran di kelas. Anak  -  anak   bisa   bekerja
mandiri, berpasangan atau kelompok, walaupun guru seharusnya mendorong anak-anak untuk bekerja berpasangan atau dalam kelompok lebih sering daripada sendiri. Anak-anak yang lebih suka bekerja mandiri memiliki kesempatan untuk mengerjakan proyek ini di luar sekolah, tetapi untuk anak-anak yang lain sekolah adalah satu-satunya tempat dimana mereka memiliki kesempatan untuk bekerja lebih produktif dengan temannya.
            Studi terakhir terhadap aktivitas sains di luar sekolah untuk kelas 3 dan 4 menunjukkan bahwa banyak anak-anak melakukan sedikit proyeknya tanpa pertolongan atau bahkan pengetahuan dari orang tua atau guru (Charron, 1990). Misalnya seorang siswi kelas 4 berkata, “Kadang-kadang saya sanggup mengerjakan, tetapi saya tidak tahu pasti apakah yang saya kerjakan dalam sains kemudian. Kadang saya hanya mengikuti seekor hewan dan melihat apakah itu – seperti misalnya cacing” (p.10). Variasi yang luas dari aktivitas sains untuk anak-anak dalam studi ini memberikan penjelasan bahwa anak-anak tertarik dengan sains dan bahwa mereka punya ide yang mereka ingin coba untuk dilakukan. Proyek individu memberikan mereka kesempatan dan juga menstimulasi anak yang lain untuk memikirkan sesuatu yang mereka perlu kerjakan.
            Semua tujuan dari proyek mandiri adalah sama dengan tujuan pada penyelidikan kelompok. Tujuan kognitif, afektif, sosial, dan psikomotor sama dengan yang dirincikan pada bab terakhir. Perbedaan utama antara penyelidikan proyek dan kelompok bukan terletak pada tujuannya tetapi dalam derajat kebebasan dan tanggung jawab yang diharapkan dari siswa. Ketika murid mengerjakan tugas di luar kelas – seperti yang mereka lakukan dalam proyek yang dijelaskan dalam bab ini –

mereka tidak dapat dimonitor dalam cara yang sama seperti   yang     dapat    mereka
lakukan di ruang kelas di bawah pengawasan guru. Mereka lebih pada diri mereka sendiri, dan kebebasan ini menghendaki mereka untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab.
            Seperti dalam penyelidikan kelompok, pengetahuan khusus yang diperoleh oleh masing-masing siswa tidak secara spesifik diberikan oleh guru tetapi hanyalah ketertarikan individu anak. Dengan mengijinkan siswa untuk memilih proyek yang mereka tertarik, guru menunjukkan bahwa ide dan ketertarikan anak adalah penting dan berharga untuk dipikirkan. Ketika murid melihat bahwa guru menghargai ide mereka dan dan percaya bahwa mereka dapat belajar sendiri, mereka mulai percaya diri mereka sendiri. Ini adalah hal yang paling penting dalam tujuan pengajaran sains –  anak-anak percaya  bahwa mereka dapat belajar sendiri; sehingga mereka dapat menjadi pelajar yang mandiri. Dengan bekerja pada proyek yang mereka tertarik, anak-anak distimulasi untuk membuat hubungan mental yang menghasilkan pengetahuan dan pengalaman baru; oleh karena itu, mereka membentuk pengetahuan sendiri yang baru.
            Proyek independen yang sukses membutuhkan suatu perencanaan yang menyeluruh dari guru dan murid dari hari pertama hingga terakhir. Ini bukan kebetulan bahwa beberapa prosedur guru murid menghasilkan proyek yang menarik dan berhasil tahun demi tahun; ini biasanya hasil dari perencanaan yang cermat, dorongan dan monitoring sebagai bagian dari guru itu.
            Sebelum memulai proyek independen, Anda perlu memikirkan hal penting yang dibutuhkan untuk melengkapi proyek   agar   berhasil.   Berikut adalah beberapa
pertanyaan yang dapat Anda dapat tanyakan pada diri sendiri sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya. Anda dapat melakukan proyek ini jika Anda manjawab ya dengan jujur atas pertanyaan berikut:
  • Adakah siswa mengembangkan keterampilan dan sikap yang perlu untuk merencanakan dan melakukannya?
  • Apakah outcome yang dihasilkan seimbang dengan waktu dan usaha yang dibutuhkan, atau dapatkah beberapa objektif dilakukan dengan cara yang lain?
  • Apakah Anda mau menyediakan waktu ekstra?
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk menjawab akan dirumuskan masalah yang dipecahkan berkaitan dengan pertanyaan proyek pada pembahasan pada BAB II.
B.     Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah
1.      Bagamana proses Ilmiah Pada Proyek Individu Kelas?
2.      Bagaimana Proyek kelas pada pembelajaran ?
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan pada penulisan makalah Ilmiah ini adalah
1.      Untuk mengetahui bagamana proses Pekan Ilmiah Pada Proyek Individu Kelas
2.      Untuk mengetahui bagaimana Proyek kelas pada pembelajaran 

D.    Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami pergunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan library research yaitu metode yang menggunakan buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan tema makalah yang kami buat sebagai bahan utama maupun penunjang dalam pembuatan makalah ini.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pekan Ilmiah Pada Proyek Individu Kelas
Bagian ini mendeskripsikan suatu rencana untuk proyek independen sebagai pekan ilmiah. Tidak setiap orang setuju bahwa pekan ilmiah cocok untuk anak SD, tetapi mereka terkenal oleh orang tua dan administrator. Sebagai tambahan, partisipasi dapat menjadi pengalaman yang positif untuk kebanyakan siswa. Jika Anda merencanakan kelas Anda untuk berpartisipasi dalam pekan ilmiah Anda memiliki tanggungjawab untuk membuat semua murid untuk memiliki pengalaman belajar. Berikut beberapa garis pedoman yang dapat menolong Anda mencapai tujuan:
1.      Tekankan pada pengalaman belajar daripada kompetisi
2.      Jangan menggunakan keikutsertaan dalam pekan ilmiah sebagai dasar kelas mata pelajaran.
3.      Buat aktivitas tambahan daripada mengganti jam pelajaran sains.
4.      Mintalah anak-anak untuk mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri
Anak di bawah kelas empat biasanya tidak ikut serta dalam pekan ilmiah karena kesulitan anak tersebut memiliki minat dan motivasi sepanjang periode waktu yang panjang untuk menyelesaikan proyek mereka. Untuk anak-anak di bawah kelas empat, proyek dengan jangka waktu pendek tanpa adanya kompetisi lebih cocok. Dalam rencana proyek yang diikuti, asumsinya adalah bahwa semua anak berperan serta dalam pekan tersebut. Ada pendapat yang mendukung   dan   menentang    peran

serta dari setiap orang. Argumen yang menentang semua anak ikut serta menyatakan bahwa anak-anak yang tidak tertarik dengan sains dipaksa untuk mengerjakan proyek yang mereka tidak tertarik. Argumen yang menyetujui keikutsertaan semua murid menyatakan bahwa anak-anak yang pada mulanya tidak tertarik dengan sains dapat mengembangkan ketertarikan jika diberi kesempatan untuk memilih topiknya sendiri. Dan saat tujuan dari proyek lebih luas daripada belajar tentang topik sains secara khusus, mereka yang tidak ikut serta akan kehilangan kesempatan belajar.
            Proyek untuk pekan ilmiah dapat dibagi ke dalam tiga kategori: (1) koleksi, (2) demonstrasi dan (3) eksperimen. Ketiganya dapat direncanakan menggunakan proses ilmiah dan diharapkan menghasilkan peningkatan dalam pengetahuan dan pemahaman.
            Seperti yang Anda palajari berikut tentang rencana proyek untuk pekan ilmiah menunjukkan bagaimana bagian dari rencana pembelajaran yang sekarang Anda kenal didaptasikan untuk proyek ini. Anda akan melihat bahwa rencana memuat Objektif, Motivasi, Materi, Aktivitas Belajar, Penutup, Penilaian dan Umpan Balik.
RENCANA PROYEK INDIVIDU 11.1
Kelas             : 5
Topik : Proyek untuk Pekan Ilmiah
Objektif
Pelajar akan berperan serta dalam
  1. Merencanakan proyek
  2. Menjalankan proyek
  3. Melaporkan hasil

Materi
Tergantung dari proyek dan dikumpulkan sesuai kebutuhan
Jadwal Aktivitas
Jadwal pekan ilmiah selama periode lima minggu, yang mengambil waktu pada hari Sabtu. Pelajaran IPA tetap berjalan di dalam kelas selama periode lima minggu ini, tetapi juga menggunakan waktu pada setiap Senin, Rabu, dan Jumat untuk merencanakan dan mendiskusikan proyek siswa.
Minggu Pertama
Objektif – pada akhir minggu ini siswa akan memiliki:
  • keputusan dengan siapa mereka akan bekerja
  • pilihan proyek
Senin (1)
Motivasi : “Anda telah mengerjakan dengan baik tugas IPA tahun ini sehingga menurut saya Anda siap untuk ambil bagian dalam pekan ilmiah yang akan diadakan di sekolah ini selama lima minggu dari akhir Sabtu ini. Adakah di kelas ini yang pernah mengikuti pekan ilmiah?” Guru menjelaskan bahwa ada tiga kategori – eksperimen, koleksi, dan model – dan memberikan penjelasan singkat dari masing-masing kategori:
  1. Eksperimen. Setiap eksperimen dimulai dengan sebuah pertanyaan yang dapat dijawab dengan mengumpulkan data dan mendapatkan informasi dalam langkah yang berarti. Pertanyaan yang dipilih dapat dijawab oleh siswa sendiri dari data yang mereka kumpulkan. Agar berhasil, sebaiknya siswa merencanakan untuk mengontrol sebanyak mungkin faktor    daripada    hanya
  2. memvariasi satu hal (atau satu hal pada satu waktu) dan mengukur hasilnya. Salah satu cara untuk menolong siswa merencanakan eksperimennya adalah dengan memberikan kepada mereka daftar periksa yang perlu diisi sebelum eksperimen disetujui. Sebuah contoh daftar periksa eksperimen ditunjukkan pada gambar 11.1a.
  3. Koleksi. Hampir semua bahan alam yang ditemukan di tempat dan dalam beberapa macam adalah cocok, termasuk kerang, daun, batu atau mineral, kacang dan buah pohon ek, serangga, dan bunga. Menemukan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mengatur penyajian adalah proses penting untuk anak-anak pada masa ini. Observasi juga dibagi ke dalam kategori ini, seperti misalnya pencatatan atas pengamatan burung atau pengamatan langit malam selama beberapa minggu. Observasi semacam ini dakan menarik  bagi siswa dan dapat menghasilkan data untuk dicari suatu kesimpulan atas pola yang ada. Sebuah contoh daftar koleksi ditunjukkan dalam gambar 11.1b.
Kebiasaan Makan Burung
Pertanyaan yang ingin kami jawab:
Lebih banyak manakah burung yang mendatangi tempat makan yang digantung di pohon atau tempat makan yang diletakkan di tanah?
Apa yang akan kami lakukan:
Siapkan dua tempat makan burung yang sama. Letakkan salah satu tempat makan pada kawat dan gantung pada cabang pohon dan letakkan yang lain

 di tanah. Amati kedua tempat makan selama satu jam tiap pagi dan malam dan hitung jumlah burung yang datang pada masing-masing tempat makan.
Variabel yang kami ubah:
Letak dari tempat makan burung
Variabel yang kami jaga tetap (tidak berubah):
1)      Tempat makan burung jenisnya sama
2)      Waktu pengamatan
3)      Lamanya waktu pengamatan
4)      Jenis makanan burung
Varibel yang kami ukur:
Berapa banyak burung yang datang pada masing-masing tempat makan
Bagaimana kami mengukurnya:
Menghitung jumlah burung
Bagaimana kami melaporkan hasilnya:
Sebuah grafik batang yang menunjukkan jumlah burung yang datang pada masing-masing tempat makan. Kami juga menunjukkan berapa banyak yang datang pada pagi hari dan berapa banyak yang datang pada malam hari. (Kami mungkin mencoba untuk mencatat jumlah masing-masing jenis burung, seperti burung pipit, burung blue jav, dll, tetapi jika terlalu banyak jenis burung kami tidak akan mampu melakukannya).
Gambar 11.1a Contoh Daftar periksa untuk eksperimen
  1. Model. Beberapa guru mengkritik penggunaan model, karena terlalu banyak model yang sama yang nampak selama diadakannya pekan ilmiah. Sebagai contohnya adalah model gunung: sebuah kerucut plester yang dengan tengahnya diisi dengan bahan kimia yang dibakar dan memberikan asap dan cahaya. (Ini berbahaya dan tidak diijinkan). Model yang lebih menarik dan memberi pelajaran yang banyak adalah model yang mendemonstrasikan prinsip ilmiah atau menunjukkan hubungan sebab akibat. Model seperti ini desain karya anak-anak dan membuat mereka untuk mengilustrasikan sebuah prinsip atau menunjukkan bagaimana sesuatu bekerja. Model yang sederhana dengan bagian-bagian yang bekerja dapat menyenangkan untuk dibuat – tetapi model ini harus dijaga kesederhanaannya. Jika bagian rumit dari alat dicobakan, anak-anak dapat frustasi dan yang lain meninggalkan proyek atau mencari bantuan orang tua. Segala sesuatu yang menggunakan roda gigi, katrol, saklar, atau mekanik yang serupa adalah menarik dan memotivasi siswa. Susunan dari suatu objek atau model yang mengilustrasikan sebuah prinsip atau hubungan membutuhkan pengetahuan akan prinsip atau hubungan dan sebagai tambahan, keterampilan psikomotor dan imajinasi. Sebagai contoh daftar model ditunjukkan gambar 11.1c.
Mikroorganisme di dalam Kolam

Apa yang akan kami kumpulkan:
Contoh air dari tempat yang berbeda di dalam kolam, kemudian kami akan melihat setetes air tersebut dengan menggunakan mikroskop.

Dimana kami akan menemukan mereka:
Di kolam yang dekat dengan rumah kami
Bagaimana kami akan mengidentifikasinya:
Menggunakan buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah (kami menemukan buku yang kamu perlukan)
Bagaimana kami akan mengelompokkannya:
Kami akan memutuskan setelah mikroorganisme dikumpulkan
Bagaimana kami akan menyajikannya:
Untuk masing-masing organisme kami akan menyajikannya dalam bentuk gambar, memberikannya nama, menyatakan dimana ditemukan, dan informasi menarik lainnya.
Gambar 11.1b Contoh daftar periksa untuk koleksi
Sesudah 10 hingga 15 menit berdiskusi dimana murid diminta memberikan ide dan guru menyebutkan beberapa proyek yang mungkin, guru meminta mereka untuk memikirkan tentang sesuatu yang mereka harus kerjakan dan dipersiapkan untuk dibicarakan pada hari Rabu.
Membuat Periskop
                                                                Benda
 
cermin
 
Apa yang akan buat:
Sebuah periskop
Gambar modelnya:
Bayangan
                                                                         Kotak triplek
 
 



Apa yang ditunjukkan atau didemonstrasikan:
Cahaya akan dipantulkan dari cermin dengan sudut yang sama dengan sudut saat cahaya tersebut mengenai cermin. Dua cermin diletakkan sedemikian rupa sehingga sinar akan merambat dalam garis lurus, akan terpantul dari satu cermin menuju cermin yang kedua dan kemudian dipantulkan oleh cermin kedua sehingga orang dapat melihat disekitar sudut periskop.
Bagaimana kami akan menyajikan proyek:
Mengatur layar sehingga orang dapat menggunakan periskop untuk melihat dari layar.
Gambar 11.1c Contoh daftar periksa untuk model
Rabu (1)
Diskusi : Diskusi berlanjut, dengan guru bertanya ide, menanggapi akan usulan dan membimbing diskusi yang mengarah proyek yang sesuai dan sesuai dengan anak-anak di dalam kelas. Proyek harus sederhana.
Tugas : Pada hari Jumat masing-masing kelompok, baik yang berpasangan maupun perorangan akan bergiliran memberikan laporan dengan singkat, ide umum tentang apa yang mereka ingin lakukan. Pertanyaan tentang hal ini dapat dijawab. Siapa yang tidak mampu berpikir atas proyek yang harus mereka kerjakan dapat bertanya kepada guru, yang menyediakan diri untuk memberi usulan sebaik mungkin yang siap datang sebagi penutup.

JUmat (1)
Murid kembali ke laporan. Hanya beberapa menit mengumpulkan laporan dan menjawab pertanyaan.
Minggu Kedua
Objektif – Pada akhir minggu masing-masing murid atau kelompok akan memiliki:
  1. Mengembangkan rencana untuk proyek
  2. Membuat daftar bahan dan mengidentifikasi sumber-sumber
Senin (2)
Guru menyetujui dan mengembalikan rencana atau pekerjaan yang murid akan dikembangkan rencananya jika perlu. Dia telah menyiapkan daftar cek untuk masing-masing kategori proyek: eksperimen, koleksi atau model. Contoh daftar cek untuk masing-masing kategori ditunjukkan oleh Gambar 11.1a, Gambar 11.1b dan Gambar 11.1c. Guru menunjukkan dan menjelaskan bagaimana mereka harus menggunakannya. Murid merespon item-item dalam daftar cek dengan spesifik untuk proyeknya. Mereka membawanya pada hari Jumat. Mereka juga membawa daftar bahan yang dibutuhkan dan bagaimana mereka mendapatkannya. (Batasan yang tegas harus diperhatikan pada biaya bahan. Guru bisa meminta bantuan dari PTA, Mother Club, atau sumber lainnya untuk anak-anak yang membutuhkan bantuan.)
Rabu (2)
Periode pertanyaan dan jawaban: Guru bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi hanya meluangkan waktu beberapa menit mendiskusikan beberapa masalah yang dihadapi siswa.


Jumat (2)
Kembali ke catatan: Beberapa menit digunakan untuk mengumpulkan catatan.
Minggu Ketiga
Objektif – pada akhir minggu siswa akan memiliki:
  • Menyelesaikan model, eksperimen atau koleksi mereka
Catatan: Fase ini bisa membutuhkan waktu dua minggu disamping satu minggu. Guru dapat merevisi jadwal jika diperlukan.
Senin (3)
Diskusi: Guru mengembalikan catatan dengan komentar dan masukan dan kemudian memberikan kesempatan kepada siswa selama beberapa menit untuk membicarakan rencananya, termasuk bahan apa yang dibutuhkan. Sekarang siswa pergi mengerjakan proyeknya dengan sungguh-sungguh.
Rabu (3)
Monitoring: Guru mengambil waktu beberapa menit selama sehari untuk mengecek perkembangan dan menjawab pertanyaan.
Jumat (3)
Monitoring: Guru melanjutkan mengecek untuk melihat bahwa semua murid mengerjakan proyeknya dan tetap mencatat. Guru mengumumkan bahwa catatan dibawa Senin depan.
Minggu Keempat
Objektif – pada akhir minggu siswa akan memiliki:
  • Kembali ke catatannya dan memberikan laporan lisan singkat dan informal
  • Belajar metode untuk melaporkan hasil
  • Membuat rencana untuk melaporkan hasil
    Senin (4)
    Monitoring dan Melaporkan Informal: Siswa beralih pada catatannya dan memberikan laporan proyeknya denagn singkat dan informal.
    Rabu (4)
    Pelajaran dengan direct-instruction tentang Cara Melaporkan Hasil: Untuk pelajaran ini, mengacu pada Bab 5. Ini merupakan pelajaran satu periode dengan RPP yang meliputi objektif, praktek terbimbing, dan semua bagian  dari pembelajaran direct-instruction. Cara melaporkan hasil meliputi grafik batang, grafik garis, gambar, dan jumlah.
    Tugas hari Jumat: Bawa rencana untuk melaporkan hasilmu.
    Jumat (4)
    Diskusi Cara Melaporkan Hasil: Ini adalah kelanjutan dari pelajaran hari Rabu, tetapi membolehkan masukan siswa melalui pertanyaan dan jawaban yang berhubungan dengan tugas. Siswa dapat mengubah rencananya jika dirasa perlu. Rencana dikumpulkan untuk direview oleh guru selama seminggu. (Guru harus menyediakan waktu selama satu minggu untuk ini.) Siswa mengumpulkan bahan yang mereka butuhkan.
    Minggu Kelima
    Objektif – pada akhir minggu siswa akan memiliki:
    • Menyelesaikan poster atau bentuk presentasi hasil lainnya
    • Berlatih menjelaskan proyek kepada teman sekelasnya
     Senin (5)
    Melaporkan Rencana yang Dikembalikan ke Murid: Semua rencana untuk laporan harus sudah disetujui pada waktu ini. Guru perlu membuat masukan yang membangun kepada mereka yang membutuhkan sehingga siswa dapat mulai membuat grafik, poster dll dengan segera. Waktu di kelas dapat digunakan untuk mengerjakan Laporan Proyek.
    Rabu (5)
    Melanjutkan Laporan
    Jumat (5)
    Akhir dari Laporan: Siswa membentuk kelompok berempat dan bergiliran menjelaskan proyeknya masing-masing.
    Penilaian dan Umpan Balik
    Metode informal penilaian sama dengan yang disarankan untuk investigasi kelompok, cocok untuk proyek juga. Pertanyaan yang ditanyakan mencakup:
    • Proses atau prinsip ilmiah apa yang diperlihatkan dalam proyekmu?
    • Bagaimana proses atau prinsip itu ditunjukkan dalam proyekmu?
    • Hal penting apa yang kamu pelajari dari proyekmu?
    • Perbedaan apa yang akan kamu kerjakan jika kamu mengerjakannya lagi?
    Guru memberi umpan balik untukmasing-masing anak, metodenya tergantung pada jenis proyek. Ketika proyek yang bebas dilakukan dalam pekan ilmiah (seperti contoh rencana tsb), pemenang mendapat feedback dari juru dan semua partisipan mendapat sertifikat. Guru memberikan pujian kepada semua partisipan dan mungkin menekankan beberapa aspek atas kemenangan yang baik.
    Semua siswa yang menyelesaikan proyeknya harus menerima umpan balik yang positif dan penguatan. Jenis pembelajaran ini dikembangkan dan dibutuhkan kepekaan, kesabaran, dan ketekunan sebagai bagian dari peran guru.
    B.     PROYEK KELAS
    Proyek yang didiskusikan pada bagian ini sebagai perluasan kategori yang menentang. Ini adalah proyek yang ditemukan guru untuk mempromosikan perkembangan dan pembelajaran dalam cara pelajaran dan unit yang lebih terstruktur bisa tidak. Secara umum, proyek ini lebih luas dan kurang terdefinisi tujuannya daripada proyek sebelumnya. Meskipun terdapat tujuan kognitif, dalam banya/k kasus proyek ini lebih efektif dalam tujuan afektif, sosial, dan (dalam beberapa kasus) psikomotorik.
                Proyek ini di kelas dibawakan seperti kelompok. Proyek ini mirip dengan penyelidikan kelompok dan proyek individu, tetapi proyek ini dibuat terpisah karena anak-anak bekerja menjadi anggota proyek kelas. Dalam kebanyakan kasus, individu atau kelompok mengumpulkan data atau melakukan aktivitas yang lain yang akan dikumpulkan dan disajikan dalam beberapa cara ketika pengamatan telah selesai.
                Proyek ini meliputi aktivitas yang mengikutsertakan semua anak –kemampuan akademik yang kurang dan rintangan yang anak-anak hadapi. Setiap orang dapat membuat kontribusi. Ketika anak menanam di kebun dan merawat tanamannya, mereka akan belajar sesuatu yang Anda tentukan lebih dulu seperti dalam tujuan pembelajaran, tetapi mereka juga mendapatkan hal penting lainnya dari pengalaman yang yang tidak diduga dan tidak ada dalam daftar tujuan.
                Proyek ini memiliki fokus ilmiah, tetapi   bidang   kurikulum   lainnya    dapat
    diintegrasikan dengan mudah dan alami. Kebanyakan semua proyek ada hal yang perlu diukur dan kemudian digrafikkan, memberi kesempatan menggunakan keterampilan yang telah dipelajari di pelajaran Matematika. Dibutuhkan juga catatan tertulis dan kesempatan untuk tulisan yang deskriptif dan imajinasi. Gambar tidak boleh diabaikan sebagai arti representasi dari pengamatan, dan geografi dapat menjadi perluasan alami dari banyak proyek. Sekali anda mulai memikirkan hubungan semua bidang dalam kurikulum, anda akan memiliki banyak ide kemudian anda mencari waktu untuk menggunakannya.
                Beberapa proyek dideskripsikan dengan singkat. Beberapa sangat sederhana dan mudah untuk dibawakan; yang lainnya membutuhkan banyak perencanaan dan waktu. Tujuan dari mendeskripsikan proyek ini adalah memberikan anda beberapa contoh dari pengalaman belajar yang sederhana yang dapat dinikmati anak-anak, sebaik mungkin untuk mendorong Anda memikirkan proyek yang serupa untuk kelas anda. Ada banyak-banyak proyek – besar dan kecil – yang akan diberikan untuk menarik pembelajaran sains anda. Pada kenyataannya, ini adalah jenis hal yang anak-anak ingat tentang kelas sains, jadi ini penting untuk memasukkannya jika anda bisa.
    Kebun
    Jika anda cukup beruntung untuk mengajar di sekolah yang memiliki iklim yang cocok dan memiliki kebun, sebaik kepala sekolah yang mau mengerti – atau dapat diyakinkan – bahwa kebun dapat menghasilkan sebuah pengalaman belajar yang penting untuk anak-anak, maka dengan sunguh-sungguh gunakan kesempatan ini. Jika anda tidak pernah memiliki pengalaman dengan pertumbuhan sesuatu di luar ruangan, cobalah untuk    mendapatkan   bantuan   dari   orang   tua,   teman atau guru
    lainnya. Sangat berguna jika anda mendapatkan saran dari seseorang yang pernah menanam tanaman di tempat dan tahu apa yang mudah tumbuh, kapan waktu menanam, serangga apa yang perlu diwaspadai, dan informasi yang serupa. Bahan yang dibutuhkan termasuk: benih, penggaruk dan cangkul kecil, tali, pupuk dan pancang kecil.
    Persiapan
    Anda perlu mengatur bidang tanah kebun untuk dibajak atau “diolah” secepat mungkin pada musim semi, dan Anda perlu memutuskan beberapa sayuran dan beberapa bunga yang nantinya akan dipilih siswa. Sebagai contoh, dalam banyak bagian di Amerika Serikat selada, lobak, bawang hijau, dan kacang polong tumbuh dengan mudah dan matang dengan cepat; bunga zinnias dan marigold yang berkecambah dengan cepat dan berbunga lebih awal. Semua ini adalah pilihan yang baik.
                Cara ekonomis untuk menyediakan benih adalah memperkenankan masing-masing pasangan anak untuk memilih beberapa tanaman yang akan ditumbuhkan dan “memesan” benih. Anda dapat membeli benih dengan memborong daripada eceran dan kemudian menaruh benih dalam amplop yang murah untuk memenuhi “pesanan.”
                Tanah seluas 6 kaki x 6 kaki cukup untuk masing-masing pasangan anak. Sesudah kebun dibagi ke dalam petak-petak tersendiri dan masing-masing petak telah ditandai, rencanakan untuk meluangkan satu atau dua hari dalam seminggu di luar kelas, pertama mengolah tanah dan kamudian menambah pupuk, mengatur tali untuk menandai kolom, menanam, menyiangi dan akhirnya menuai. Salah satu cara untuk tetap menjaga motivasi dan minat yang tinggi adalah memilih tiap-tiap minggu kolom lahan yang lurus atau bidang tanah dengan sedikit rumput, memasang nama atau memberikan sertifikat untuk pemenang tiap minggu.
                Sebuah alternatif untuk bidang tanah kebun tunggal adalah kebun yang direncanakan dan ditanami bersama-sama oleh seluruh kelas. Untuk jenis kebun seperti ini, langkah pertama adalah mengembangkan rencana – apa yang ditanam, dimana menanamnya, dan bagaimana membagi  tugas untuk semua tugas yang diperlukan. Anak-anak dapat melakukannya sendiri dengan baik, tetapi anda perlu menolong sepanjang waktu dan siap ketika dibutuhkan untuk menjaga agar proyek berjalan dengan arah yang benar. The National Garden Association memiliki panduan yang komprehensif yang akan menolong anda untuk membuat ini sebagai pengalaman belajar yang hidup (Ocone & Pranis, 1990).
    C.    Peran Guru
    Pada mulanya guru sering kuatir bahwa jenis pengajaran ini akan membuat anak-anak meluangkan banyak waktu dengan tugas. Ini bisa saja terjadi, tetapi ada beberapa tindakan yang dapat Anda ambil untuk mencegahnya atau mengatasinya jika masalah itu muncul.
    1. Ciptakan lingkungan yang menguatkan anak-anak untuk bekerja pada masalah yang menarik bagi mereka. Entusiasme alami mereka untuk proyeknya akan membuat mereka tertarik dan sibuk.
    2. Buat anak-anak tahu bahwa, sekali proyek dipilih, mereka diharapkan untuk tetap mengerjakan tugasnya.
    3. Ingatkan siswa tentang peraturan dan sanksi yang telah dibuat untuk kelas anda, dan diskusikan di kelas mengapa peraturan dibutuhkan.
    4. Bimbing siswa untuk melihat tambahan peraturan yang dibutuhkan untuk bekerja dengan bahan dan bekerja dengan kelompok, termasuk tingkat suara yang diterima.
    5. Terapkan sanksi dengan adil dan konsisten, tepat seperti yang anda lakukan dalam tiap situasi pembelajaran. Ini diterapkan untuk batas waktu pengumpulan rencana proyek independen.
    6. Berkelilinglah dan berinteraksi dengan kelompok saat mereka bekerja. Ingatkan kelompok yang tidak mengerjakan tugas atau memiliki kesulitan dengan tugasnya.
    7. Pimpin diskusi kelas yang mengijinkan interaksi di antara murid, penyampaian ide yang berbeda, dan penjelasan pemecahan yang berbeda atas masalah. Dorong diskusi terbuka.
    8. Atur waktu terakhir dan batas waktu untuk mengatur penggunaan waktu siswa. Meskipun kebanyakaan siswa dapat belajar dengan bimbingan untuk mengatur sikap sebagian besar waktunya sendiri, beberapa dari siswa memiliki kesulitan dalam belajar mengatur waktunya.
    Metode mengajar ini mungkin dilakukan hanya jika murid anda siap menerima tanggung jawab akan tingkah lakunya sendiri. Itulah tidak mungkin dilakukan pada awal tahun; kemungkinan besar anda akan bekerja dengan sabar dan terus menerus untuk menolong murid anda mengembangkan keterampilan ini. Jika anda memulainya dengan mengatur dan menguatkan standar yang dijelaskan dalam bab 5 – secara bertahap membuat murid mengambil lebih banyak tanggung jawab dan dengan lemah lambut membimbing mereka kepada    tingkah    laku yang   diinginkan
    seperti yang dijelaskan dalam Bab 8 – mereka akan merespon dengan menjadi lebih bertanggung jawab atas tingkah lakunya sendiri dan akan menolong yang lain untuk mempertahankan standar. Kemudian mereka akan mampu bekerja mandiri, meski mereka akan selalu membutuhkan monotoring dan diingatkan. Akhirnya, selalu terserah guru – terserah anda  - untuk melihat bahwa standar tingkah laku yang diterima dipertahankan.
    Aspek lain dari pengelolaan kelas yang perlu anda monitor adalah tingkat keributan. Adalah normal anak-anak untuk membawa apa yang mereka kerjakan dan biarkan suara mereka meningkat. Anda tidak dapat – dan tidak seharusnya berharap – sebuah kelas yang bisu atau kelas yang anak-anaknya berbicara dengan berbisik; beberapa suara diharapkan dan sebagai tanda yang sehat bahwa anak-anak tertarik bekerja. Tetapi ada saatnya ketika tingkat suara kelas melebihi tingkat yang diijinkan, dan anda memberikan sinyal yang dimengerti oleh setiap orang untuk “jangan ramai.” Tanda untuk menurunkan tingkat suara terserah anda; hanya yakinkan bahwa tanda itu dimengerti dan itu tidak perlu diulang terlalu sering. Ingat bahwa beberapa suara tidak dapat dihindari, diharapkan dan diterima.
       Terbukalah dengan usulan siswa untuk perubahan peraturan dan pengaturan bahan. Setelah anda mengajar beberapa bulan, anda anakn tahu murid anda dan mereka akan tahu anda. Jika mereka memiliki usulan yang beralasan untuk perubahan, anda mungkin setuju untuk mencobanya selama periode waktu tertentu – dua minggu, misalnya – dan kemudian mengevaluasi efek perubahannya. Apakah anda memutuskan untuk membuta perubahan itu tetap tidaklah penting yang dilihat murid bahwa anda mengambil idenya denga serius.

    Peran Murid
    Murid dapat diingatkan bahwa tanggung jawabnya adalah untuk:
    1. Mengawasi dan mengontrol tingkah lakunya sendiri
    2. Mengingatkan rekan atau anggota kelompoknya untuk menjaga peraturan
    3. Memperhatikan ketika guru atau murid yang lain berbicara
    4. Berpindah di dlam kelas dengan tenang dan hati-hati sehingga tidak mengganggu yang lain
    5. Meminta bantuan jika membutuhkan
    6. Membantu yang lain sebisa mungkin
    7. Berpartisipasi dengan sungguh-sungguh dalam diskusi kelas
    Pengelolaan Bahan
    Anak-anak akan bekerja dengan berbagai jenis bahan dan mungkin melakukan aktivitas yang anda sendiri belum alami. Ingat dari bab mengenai guided discovery, anda pelru mencoba segala sesuatunya sebelumnya. Itu tidak mungkin dalam jenis pembelajaran ini, tetapi disini ada beberapa garis pedoman secara umum:
    1.      Yakinkan bahwa tidak ada bahan yang berbahaya ketika anda mengecek rencana proyek siswa
    2.      Laksanakan garis pedoman untuk manajemen bahan
    3.      Lihat bahwa anak-anak memperoleh bahan yang mereka butuhkan. Dalam kasus yang lain, anak-anak mendapatkan materi dari diri mereka sendiri atau dengan bantuan dari orang tua; dalam kasus lainnya, anda perlu membantu
    Pengelolaan Waktu
    Salah satu aspek dalam pengelolaan yang penting dalam jenis  pengajaran   ini
    adalah pengelolaan waktu di kelas dan jadwal batas waktu pengumpulan pekerjaan yang diselesaikan di luar kelas. Ketika semua murid mengerjakan hal yang sama di dalam kelas, seperti dalam pelajaran direct-instruction, mereka dipimpin guru langkah demi langkah, diberitahu ketika ditulis di kertas dan seterusnya. Sebaliknya, ketika murid melakukan banyak akktivitas yang berbeda dan beberapa pekerjaan dilakukan di luar kelas, pengelolaan waktu dan pengawasan pekerjaan mereka menjadi bagian tanggung jawab anda yang sangat penting. Tegaslah dalam mengatur batas waktu, seperti dijelaskan dalam contoh rencana unit. Ingatlah untuk memberitahu mereka ketika mendekati akhir periode kelas, dan tegaslah dalam meminta mereka mengembalikan materi dan membersihkan dalam waktu yang tepat.

     BAB III
    PENUTUP
    A.    Kesimpulan
    Proyek yang memerlukan waktu beberapa minggu, dengan dilengkapi kerja kelas dengan aktivitas di luar kelas yang dapat dipikirkan sebagai pekerjaan rumah. Pada bagian ini juga dijelaskan aktivitas dan proyek yang memerlukan waktu beberapa minggu, tetapi proyek ini berbeda dengan pada bab sebelumnya. Meskipun proyek ini didiskusikan dan direncanakan di kelas, murid merinci perencanaan dan bekerja di luar kelas. Proyek untuk fisika, untuk malam orang tua, atau untuk puncak dari unit termasuk dalam kategori ini. Meskipun sebagian besar pekerjaan dilakukan di luar kelas, anak butuh bimbingan dan dorongan yang baik seperti juga monitoring ketika melakukan aktivitas ini. Tujuan dari bab ini adalah untuk menolong anda mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang dibutuhkan untuk membantu siswa dalam memilih, merencanakan dan menyelesaikan proyek dan kemudian membimbing siswa ke arah penyelesaian yang sukses dari proyek yang dipilih.
                Pikirkan kembali untuk beberapa waktu dari penyelidikan kelompok yang dijelaskan di bab 10. Penyelidikan ini sebagian besar mengambil tempat di ruang kelas dan dalam serangkaian periode kelas. Mereka memulai  dan mengakhiri pada waktu yang spesifik, dan mereka menggunakan semua waktu pelajaran sains ketika mereka bekerja. Karakteristik yang lain adalah semua anak di dalam kelas menyelidiki aspek yang sama. Proyek individu kontras dengan hal ini, biasanya membutuhkan waktu lama dalam beberapa minggu dan menempati ketika topik sains yang lain sedang diajarkan dalam jam pelajaran di kelas.      Anak-anak    bisa bekerja
    mandiri, berpasangan atau kelompok, walaupun guru seharusnya mendorong anak-anak untuk bekerja berpasangan atau dalam kelompok lebih sering daripada sendiri. Anak-anak yang lebih suka bekerja mandiri memiliki kesempatan untuk mengerjakan proyek ini di luar sekolah, tetapi untuk anak-anak yang lain sekolah adalah satu-satunya tempat dimana mereka memiliki kesempatan untuk bekerja lebih produktif dengan temannya.
                Studi terakhir terhadap aktivitas sains di luar sekolah untuk kelas 3 dan 4 menunjukkan bahwa banyak anak-anak melakukan sedikit proyeknya tanpa pertolongan atau bahkan pengetahuan dari orang tua atau guru (Charron, 1990). Misalnya seorang siswi kelas 4 berkata, “Kadang-kadang saya sanggup mengerjakan, tetapi saya tidak tahu pasti apakah yang saya kerjakan dalam sains kemudian. Kadang saya hanya mengikuti seekor hewan dan melihat apakah itu – seperti misalnya cacing” (p.10). Variasi yang luas dari aktivitas sains untuk anak-anak dalam studi ini memberikan penjelasan bahwa anak-anak tertarik dengan sains dan bahwa mereka punya ide yang mereka ingin coba untuk dilakukan. Proyek individu memberikan mereka kesempatan dan juga menstimulasi anak yang lain untuk memikirkan sesuatu yang mereka perlu kerjakan.
    B.     Saran
    Kami memahami bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikan teman-teman demi kesempurnaan makalah selanjutnya.