Senin, 02 Januari 2012

Makalah Ilmiah

CHILDREN AND THE EARTH ON WHICH WE LIVE
RAFIUDDIN,S.Pd,M.Pd
                                                                          BAB I
                                                                 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bumi merupakan bagian dunia yang sangat luas. Bumi diperkirakan berbentuk seperti bola dan bergerak mengelilingi matahari setiap tahunnya. Bulan mengelilingi bumi dalam satu kali periode setiap 28 hari.  Adanya siang malam, perubahan cuaca, pasang surut air laut semuanya merupakan dampak dari adanya perputaran tersebut.
Bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet yang lain dalam tatanan tata surya galaksi bima sakti dimana memungkinkan adanya sebuah kehidupan. Kehidupan Mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) dapat berlangsung turun temurun dibumi dalam sebuah siklus berantai yang melibatkan hubungan antara unsur-unsur biotic dan abiotik. Bumi tediri atas batu-batuan, ¾ nya merupakan perairan,  sebagian yang lain terdiri dari tanah, udara yang mengelilinginya disebut atmosfer, keadaan tentang perairan, tanah, dan atmosfer perlu untuk diketahui, keunikan tata surya serta adanya kehidupan dibumi. Mineral dan batuan,perairan, lautan, atmosfer, dan energy dari matahari semuanya merupakan sumber kehidupan yang sangat penting.
Permukaan bumi dapat berubah dalam waktu yang lama dengan adanya gerakan perputaran bumi, mengalirnya air, ombak di lautan,letusan gunung berapi yang dapat mengeluarkan batuan dari perut bumi, gempa bumi yang berasal ari gesekan lempeng di bawah permukaan bumi, dan perubahan iklim. Permukaan bumi masih dapat berubah dan akan selalu berubah.
Hubble menyatakan bahwa pada awal mulanya kira-kira 1,2 hingga 1,8 milyard tahun yang lalu alam semesta ani berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap sebagai satu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif. Reaksi ini menghasilkan suatu Ledakan Maha Dahsyat  yang menghasilkan kilatan cahaya yang maha terang dan memecah atom tunggal itu menjadi atam-atom sangat kecil, yaitu gas hydrogen. Inilah awal alam semesta. Alam semesta ini kemudian berkembang dan cahayanya memudar sampai ke ruang angkasa kemudian mengambil bentuk suatu kabut gelap terdiri dari gas hydrogen. Lama kelamaan karena pengaruh dari arus perputaran dan gravitasi, bagian-bagian itu berubah bentuk menjadi padat dan menjadi galaksi-galaksi yangt pertama. Galaksi-galaksi ini kemudian meledak lagi menjadi bintang-bintang. Galaksi-galaksi yang terjadi dari banyak sekali bintang ini melalui masa akan bergerak menjauhi sesamanya sehingga kita tidak mungkin melihat galaksi lain kecuali galaksi kita sendiri. (Andi Hakim Nasution, 1999)
Dalam Al-Quran juga dijelaskan dalam surat al-A’raf 54 yang terjemahannya kira-kira demikian:
“ Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam satuan waktu. Lalu Dia menguasai singgasana. Ditutupinya siang dan malam yang mengejarnya dengan tergesa-gesa. Dan matahari, dan bulan, dan bintang-bintang, semuanya tunduk dibawah pengaturan-Nya. Sesungguhnya kepunyaan-Nya lah semua ciptaan dan semua zat. Maha Tinggi Allah Tuhan Semesta Alam”.
Dari pernyataan-pernyataan diatas diketahui bahwa terjadinya alam semesta ini melalui proses-proses yang rumit dan memerlukan waktu yang lama. Dan tidaklah bumi terbentuk secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan Makalah Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana Membelajarkan Konsep Bumi Pada Anak ?
  2. Bagaimana Bentuk Muka Bumi?
A.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.       Untuk mengetahui bagaimana Membelajarkan Konsep Bumi Pada Anak
2.       Untuk mengetahui bagaimana Bentuk Muka Bumi
B.     Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami pergunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan “ Library research yaitu metode yang menggunakan buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan tema makalah yang kami buat sebagai bahan utama maupun penunjang dalam pembuatan makalah Ilmiah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya anak mempunyai pandangan bahwa bumi itu adalah benda padat, tidak pernah berubah, sesuatu yang lain hanya berlangsung sebentar, sementara bumi tempat kita berjalan selalu ada. Pada bab ini kita akan mendiskusikan bagaimana cara membelajarkan kepada anak tentang bumi secara benar.
Pada tingkat SD anak-anak biasanya memulai belajar dengan menunjukkan fenomena yang ada disekitar. Dalam belajar tentang bumi kita bisa memulai dengan tanah, batuan, mineral, bentuk tanah di sekitar kita. Di lingkungan dimana mereka berjalan, mereka dapat melihat beberapa contoh aplikasi dari beberapa konsep penting yang tekait dengan pengetahuan tentang bumi.
Mungkin kosep pengetahuan tentang bumi yang paling penting adalah keseragaman, konsep tentang pengetahuan proses, ciri-ciri gejala alam dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana bumi terbentuk. Kami mengasumsikan prinsip fisika yang sama bahwa kerja hari ini berhubungan dengan kerja yang lalu. Biasanya, keseragaman adalah sebuah aplikasi pada pembelajaran tentang bumi konsepnya bersifat luas dan umum, dimana pernyataan tentang prinsip dan proses kita belajar tentang bumi mungkin benar pembelajaran secara umum.
Keseragaman merupakan alat yang kuat untuk belajar  jenis yang menjadi ciri-ciri gejala alam. Seperti kita akan melihat, anak-anak bisa menggunakan alat ini sebagaimana mereka mempelajari ciri-ciri yang ada dilingkungan mereka. Setelah turun hujan, Nampak genangan lumpur pada sungai-sungai kecil. Sungai-sungai ini membawa pasir dan lumpur. Ketika dorongan air masuk kedalam genangan, ini  berjalan lambat dan tidak dapat membawa pasir dan lumpur lebih jauh. Sedimen-sedimen ini disimpan di muara sungai, bentuk delta diteruskan sampai ke muara sungai Mississippi. Proses kerja pada genangan lumpur itu banyak kesamaan seperti apa yang terjadi di danau dan lautan. Kita dapat menggunakan konsep keseragaman untuk pemahaman yang lebih baik lagi pada beberapa ciri yang lain di lingkungan kita.
Belajar tentang bumi menjadi sarana penting dalam mengembangkan konsep yang mendalam tentang waktu dan perubahan yang terjadi di alam. Bumi diyakini ada sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Pegunungan terbentuk sekitar ratusan atau jutaan tahun. Hal ini sangat sulit bagi seseorang untuk memahami seperti memahami waktu yang sangat lama. Walau bagaimanapun, kita mendapat kontribusi untuk pengembangan konsep ini pada waktu yang lama melalui pembelajaran tentang bumi. Sama halnya dengan beberapa material di lingkungan kita sangat rumit proses perputaran alamiahnya. Contohnya, siklus nitrogen, air, oksigen-korbondioksida. Sama halnya dengan batuan dan tanah yang ada dilingkungan kita mungkin dianggap menjadi jenis siklus batuan. Siklus batuan memerlukan waktu yang sangat lama. Tetapi anak bisa dibantu untuk membangun konsep perubahan pada batuan melalui pembelajaran tentang siklus batuan dan siklus alamiah ditempat bebatuan.
Seperti halnya anak belajar tentang bumi, dapat dibantu dengan menyediakan globe dan jenis  peta  yang ada. Mereka dapat menggunakan globe untuk membangun konsep tentang bentuk bumi, beda jarak dan arah lokasi di bumi. Memanfaatkan peta kelas dapat juga membantu, seperti menunjukkan peta jalan, dimana kita dapat memulai  dari arah pom bensin. Topografi peta sekolah utamanya digunakan untuk pembelajaran lapangan. Dapat juga digunakan peta wilayah di negara kita untuk membantu pengembangan wawasan anak-anak tentang bumi.
Seperti halnya di beberapa tempat belajar, hal ini sering digunakan mengembangkan konsep fenomena secara keseluruhan menjadi bahan ajar. Dalam mempelajari bumi, kita dapat merencanakan kegiatan dalam pengembangan konsep tentang bentuk bumi dan fakta-fakta yang mendukung konsep tersebut.
A.    BENTUK BUMI
Bumi digambarkan dalam bentuk yang menyerupai bola. Dalam pengamatan kita sehari-hari dan anggapan pada umumnya mungkin mengindikasikan bahwa bumi itu datar. Setelah itu, jika kamu berada di padang pasir atau di tengah lautan, bumi mungkin Nampak datar sejauh mata memandang. Sebelum kita mengetahui bahwa bentuk bumi itu bulat. Memang benar, bola itu sedikit rata di bagian kutub-kutubnya, tetapi pada dasarnya adalah bulat. Keliling bumi diperkirakan sekitar 39,680 km (24, 800 mi) dan diameternya diperkirakan sekitar 12,656 km (7,910mi).
Sementara anggapan dan pengamatan kita sehari-hari mengindikasikan bahwa bumi itu datar, anggapan ini menjadi peluang yang sangat baik bagi anak-anak untuk melakukan pengamatan dan membangun kepercayaan bahwa bumi itu bulat seperti bola bukan datar.
Mengapa kita percaya bahwa bumi itu bulat? walau bagaimanapun, hal demikian sangat mungkin, dalam hal ini anak-anak dibantu dengan melakukan pengamatan.
1.      Mengamati kapal makin jauh berjalan  lama-lama akan  menghilang. Jika anak-anak kepantai atau ke danau besar, mereka mungkin mempunyai kesempatan untuk melihat kapal berlayar ke seberang. Kapal Nampak hilang kedalam air. Tetapi dengan bantuan teropong dapat dilihat bahwa bagian bawah kapal nampak menghilang terlebih dahulu baru kemudian disusul bagian yang lebih atas.
Kapal berlayar jauh pada permukaan yang membelok di lautan. Kemudian lama-lama ada bagian yang menghilang lebih dulu. Beberapa anak mungkin berpendapat ini menunjukkan bahwa permukaannya melengkung (melengkung seperti silinder). Tetapi ketika kapal diamati dengan cermat pada sisi yang berbeda, bagian bawah kapal selalu menghilang terlebih dahulu dari pada bagian atasnya.
2.      Mengelilingi bumi. Hal ini mungkin dilakukan untuk melakukan perjalanan mengelilingi bumi. Mendapat peta dan jadwal dari bandara dalam hal pelayanan keliling dunia. Dapatkah anak-anak menunjukan pada globe rute perjalanan keliling dunia?
Sementara perjalanan keliling dunia terbang dari arah timur ke barat atau dari barat ke timur. Beberapa pesawat melakukan penerbangan lintas Negara. Dapatkah anak-anak  menunjukkan rute perjalanan ini?
3.      Bayangan bumi yang melingkar. Ketika  terjadi gerhana bulan, kita melihat bayangan bumi bergerak melintas pada permukaan bulan. Dari almanac atau planetarium local, didapatkan data tentang terjadinya gerhana bulan. Usahakan anak-anak dapat mengamati gerhana. (anda bisa mengirim surat kepada orang tua untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak melihat gerhana bulan). Pastikan mereka mencatat keadaan bayangan, apakah bayangan tersebut melingkar? 
Di dalam kelas dapat dilakukan percobaan dengan bola volley atau bola basket dan lampu sorot(proyektor). (lihat gb. 14-1)apa bentuk bayangan bola tersebut? Apakah bayangannya menyerupai bayangan bumi pada bulan?  Anda juga bisa menggunakan bola sepak, topi, atau berda-bend lainnya letakkan di depan lampu sorot, cek bayangan yang terbentuk.
4.      Gambar bumi. Kita sekarang dapat memperoleh gambar bumi dari bulan yaitu satelit bumi yang berada di angkasa. Gambar bumi 14-2 diperoleh dari bulan. Bagaimana bentuk bumi dari angkasa? Apakan terlihat seperti bola?
B.     TANAH
Tanah tempat kita berpijak dan tempat tumbuh-tumbuhan tumbuh berkembang dilingkungan kita merupakan bagian bumi yang sudah dikenal oleh anak-anak. Anak-anak dapat memulai mempelajari tanah karena mereka dapat menemukan tanah di lingkungan sekitar dan mereka dapat membawa sampel jenis-jenis tanah untuk latihan di kelas.
Tanah terdiri dari beberapa jenis material. Tanah merupakan lapisan atas dari bumi dimana tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh subur. Tumbuhan merupakan sumber utama bagi kehidupan kita karena kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal dapat diperoleh dari tumbuhan  baik secara langsung atau tidak langsung. Tanah di pedesaan maupun di kota, dapat dipelajari secara alamiah dan bagaimana cara menjaga dan sebagai sumber yang sangat penting bagi kehidupan perlu di ketahui oleh anak-anak untuk dapat  melestarikan tanah tersebut.
Kegiatan 1
Bagaimana tanah terbentuk?
Bahan:
·      Batu
·      Pasir
·      Kaca Pembesar
·      Daun
·      Tanah
·      Panci besar / ember
Cara Kerja:
1.      Periksalah batu dan pasir dengan kaca pembesar.
2.      Bagaimana persamaan antara batu dan pasir ? Bagaimana perbedaannya ?
3.      Setiap butiran pasir dulunya adalah bagian dari sebuah batu dan terpecah-pecah oleh gaya-gaya dari alam. Ketika pasir menjadi semakin halus dan bercampur dengan materi organic, seperti materi tumbuhan yang membusuk, maka terbentuklah tanah. Alam memerlukan waktu yang lama untuk melakukan proses ini.
4.      Masukkan lapisan tebal pasir ke dalam panci atau ember.
5.      Sobek-sobeklah beberapa daun, atau materi tumbuhan yang lain menjadi potongan yang sangat kecil. Bahkan kamu bisa menggilasnya di antara dua batu.
6.      Campurkan materi tumbuhan yang halus ke dalam pasir. Banyaknya materi tumbuhan harus sama dengan banyaknya pasir yang digunakan.
7.      Bandingkan campuran tersebut dengan tanah. Persamaan apa yang kamu amati? Apa perbedaannya ?
8.      Jika bisa dilakukan letakkan campuran tersebut di samping tanah selama beberapa minggu. Kemudian bandingkan lagi keduanya.
Kegiatan 2
Bagaimana unsur alami tanah itu?
Ambil sampel tanah, kemudian dibagi dan diletakkan di kertas. Dengan bantuan kaca pembesar, Seberapa banyak air yang meresap pada jenis tanah yang berbeda? Dalam hal ini aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak adalah ketrampilan proses sains seperti untuk mengukur dan mengontrol variable membutuhkan ketrampilan matematik misalnya penambahan, pengurangan dan pembagian. Sediakan cerobong lampu, tutuplah bagian atasnya dengan kain kemudian ikat dengan karet, isi dengan jumlah yang sama cerobong lampu1 dengan tanah liat sedangkan cerobang lampu 2 dengan tanah pasir kemudian letakkan diatau toples.  Masukkan air dengan jumlah yang sama kedalam masing-masing cerobong lampu yang telah diisi tanah tersebut. Air akan meresap melalui tanah dan menetes ke dalam toples. Ukurlah berapa volume air yang masuk kedalam masing-masing toples? Kurangi jumlah air semula dengan air yang masuk dalam toples. Type tanah mana yang paling banyak menyerap air?
Untuk menunjukkan air mengalir dari tempat yang tinggi  dalam tanah bisa melalui kegiatan capillary action.jika kamu memasukkan pipa kaca yang besar kedalam air, kamu dapat melihat bahwa tingkat air yang ada di pipa sedikit lebih tinggi dari air di sekitarnya dan Nampak permukaan air yang melengkung, dengan air yang berada di dekat pipa lebih tinggi dari pada air yang letaknya jauh dari pipa. Ini menunjukkan adanya kekuatan adhesi antara air dan pipa kaca, sama halnya dengan adhesi antara air dan partikel tanah. Dan air dapat meresap banyak kedalam air.
Kegiatan 3
Berapa kecepatan air yang mengalir pada jenis tanah yang berbeda?
Dalam kegiatan ini dilakukan observasi, pengukuran, dan control pada variable-variabel dengan hati-hati. Ikat sehelai kain dengan karet pada masing-masing sisi atas dua cerobong lampu atau pipa kaca yang berdiameter lebar. Isi satu cerobong dengan tanah liat dan yang lain dengan tanah pasir dalam jumlah yang sama. Masukkan perlahan kedua cerobong lampu yang berisi tanah tersebut secara bersamaan kedalam bak yang berisi air, dalam ketinggian air yang sama diluar cerobong amati air yang naik dan meresap kedalam tanah. Tanah  yang mana Nampak lebih cepat diresapi oleh air? Factor apa yang menyebabkan hal tersebut? 
Di bawah subsoil adalah batuan. Pada bagian ini sulit untuk dilihat karena tertutup oleg topsoil dan subsoil, tetapi sering dikeluarkan ke permukaan. Dalam beberapa kasus, tanah dibentuk dari batuan melalui proses pengikisan, goncangan pada proses pembekuan dan pemanasan, perluasan pembekuan air, reaksi kimia air tanah, proses pembongkarang oleh akar tumbuhan yang menjalar masuk kedalam lapisan batuan, adanya angin dan turunnya air kedaerah batuan. Anak dapat membandingkan sampel lapisan batuan dengan lapisan subsoil. Apakah keduanya mempunyai warna yang sama? Apakah keduanya memiliki komposisi material yang sama? Apakah lapisan batuan bersumber dari lapisan subsoil?
C.    BATUAN
Batuan dibentuk dari beberapa yang berbeda. Banyak orang meyakini bahwa semua material di permukaan bumi mungkin dibentuk dari proses pemanasan, material yang dicairkan seperti yang keluar dari gunung berapi. Batuan yang dibentuk dengan cara ini disebut batuan igneous (berapi).
Kegiatan 1
Bagaimana batuan igneous terbentuk?
Pembentukan batuan ignesious dapat didemonstrasikan dengan pemanasan dan pendinginan coklat. Panaskan coklat pada panci sampai meleleh. Ini diibaratkan sebagai batuan yang meleleh. Tuangkan sebagian coklat yang telah meleleh pada wadah yang diletakkan diatas  potongan es, kemudian coklat akan dingin dengan cepat simpan sisa coklat pada panci dan akan dingin perlahan-lahan.
Pastikan anak-anak melakukan latihan pengkristalan coklat. Coklat pada wadah yang mana yang mengkristal lebih cepat?
Material yang meleleh di bumi disebut magma dan mengalami proses pendinginan yang sangat lama jauh dibawah permukaan bumi. Batuan igneous mungkin berbentuk Kristal-kristal besar. Material yang meleleh di permukaan bumi disebut lava dan cepat mengeras. Batuan ini merupakan kristal-kristal yang sangat kecil  atau tidak terbentuk Kristal. Dari latihan pembentukan Kristal tersebut kita dapat menjelaskan bagaimana dan dimana batuan terbentuk.
Kedua batuan igneous dan sedimen mungkin dapat berubah karena adanya pemanasan dan tekanan bumi. Batuan-batuan ini disebut batuan metamorphic. Batu gamping yang menjadi suyek pemanasan dan tekanan berubah menjadi batu pualam, batu pasir menjadi batu kwarsit, serpihan batu menjadi batu tulis. Kadang-kadang kita dapat melihat lapisan batuan yang menjadi pipih atau berbentuk lipatan akibat dari adanya tekanan dari bumi.
Dapatkah Kristal itu berkembang? Kristal yang sempurna dapat berkembang dari tidak ada hingga muncul unsur-unsur seperti garam, tembaga, sulfat, atau alumunium. Kristal berkembang karena air menguapkan larutan jenuh pada material-material tersebut.
Larutan dapat disiapkan dengan menghancurkan bahan kimia yang memungkinkan dalam air panas. Laturan biasanya disaring dalam wadah bersih untuk memisahkan unsur-unsur asing, ketika larutan panas menjadi dingin, Kristal-kristal akan terbentuk pada wadah dan larutan menjadi penuh. Ini merupakan stok larutan yang akan digunakan untuk proses penguapan. Bentuk terbesar dari Kristal akan digunakan sebagai benih Kristal.
Pegunungan Appalachian dibentuk oleh lapisan batuan. Batuan sedimen atau signour mungkin dipanaskan, material yang meleleh mengalir antara lapisan-lapisan dan bengkahan batuan. Didaerah tersebut sering ditemukan. berlian diafrika selatan mungkin terbentuk dengan cara yang demikian, sehingga jenis mineral yang unik ini ditemukan oleh Franklin, New Jeresey.
Batuan dan tanah dikikis oleh angin, air dan salju. Partikel tanah dapat menjadi batuan sedimen di dasar laut, sebagai partikel yang terkumpul di kedalaman yang amat sangat, mendapat tekanan yang besar sehingga terbentuklah batuan sedimen. Terkadang semen alami terdapat diantara partikel-partikel tersebut. Partikel-partikel yang membentuk batuan disebut batuan sedimen. Batu pasir dibentuk dari partikel pasir. Batuan kapur dibentuk dari partikel kapur, batu serpih dibentuk dari lumpur. Seringkali batuan sedimen terletak di bagian bawah lapisan bumi, dan lebih jelasnya dapat dipelajari pada bab lapisan tanah misalnya lapisan tipis yang berisi partikel besar terdapat di bagian bawah lapisan ketika dibawa oleh aliran sungai yang deras.
Kegiatan 2
Bagaimana membedakan batuan sedimen yang ada di dasar sungai?
Gunakan bak besar yang berisi air penuh dan dua jenis tanah yang berbeda, kamu dapat menunjukkan bagaimana partikel-partikel itu terpisah. Lebih efektif lagi apabila sampel tanah mempunyai warna yang berbeda.
Letakkan satu sampel tanah dan percikkan air diatasnya sampai basah amati partikel-partikel dengan cermat melalui air. Apakah partikel-partikel tersebut sama?
Letakkan sampel tanah yang lain dalam genggaman percikkan air diatasnya, amati dengan cermat. Bedakan  sampel tanah yang ada dalam air.
Bagaimana sedimen yang mengendap di dasar bak?
Apakah ada jenis partikel yang berbeda antara lapisan bawah dan lapisan atas? Apakah ada partikel yang bercampur dengan air? Jika ada, kemudian diamkan beberapa hari sampai terlihat mengendap. Tanyakan kepada anak-anak jika mereka melihat batuan seperti lapisan sedimen.


Kegiatan 3
Bagaimana urutan materi saat mengendap dalam air ?
Bahan:
·      Toples kaca ukuran satu liter atau yang lebih besar beserta tutupnya
·      Batu kerikil (batuan dari berbagai ukuran)
·      Air
·      Tanah
·      Pasir
Cara Kerja:
1.         Masukkan tanah, batu kerikil dan pasir dalam jumlah yang sama sampai toples terisi sepertiganya.
2.         Tambahkan air secukupnya ke dalam toples sampai hampir penuh
3.         Tutuplah dan goyang-goyangkan dengan hati-hati untuk mengaduk campuran sepenuhnya.
4.         Menurutmu materi mana yangn mengendap ke dasar toples? materi mana yang berada di atas?
5.         Hentikan menggoyang-goyang toples dan diamkan hingga semua materi mengendap dan air sedikit jernih.
6.         Periksalah materi di dalam tolpes dan catatlah urutan endapan sampai ke bagian dasar.
7.         Setepat apakah perkiraanmu?
8.         Goyang-goyangkan kembali campuran tersebut dan selidikilah apakah materi mengendap pada urutan yang sama seperti endapan yang pertama?
9.         Cobalah untuk menjelaskan mengapa endapan materi di dalam air tersusun seperti itu. Menurutmu apakah materi akan mengendap dalam urutan yang sama di dasar laut? Menurutmu factor apa yang akan mengontrol kecepatan tempat sendimen mengendap ke dasar laut?
Kegiatan 4
Bagaiman lipatan batuan terbentuk?
Lipatan batuan dapat didemonstrasikan dengan lapisan kertas dengan warna yang berbeda. Letakkan tanganmu pada arah yang berlawanan dengan konstruk kertas dan tekan kedalam kertas. Kertas akan menunjukkan lipatan. Sama halnya dengan batuan, karena dibawah ada tekanan yang sangat kuat, maka batuan akan menunjukkan adanya lipatan ketika subyek terkena tekanan.
Beberapa material berada dalam siklus, misalnya siklus air. Air di permukaan seperti air hujan, pantai, danau, dan lautan, atau air resapan merupakan tahapan dari siklus ini. Kadang-kadang tetesan air masuk melalui benda setiap hari. Pada saat lain air masuk kedalam tanah, beberapa tahun berjalan, sehingga melengkapi siklus. Ada siklus lain yang meliputi oksigen, karbondioksida dan nitrogenperubahan yang terjadi pada material di lingkungan sekitar sering di interpretasikan sebagai bagian dari perubahan siklus.
Batuan juga merupakan bagian dari perubahan siklus yang disebut siklus batuan. Siklus adanya perubahan ini sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Siklus batuan mengalami proses yang sangat lama. Material batuan yang baru berasal dari lapisan mantel bumi yang mencair. Setelah dingin, cairan tersebut mengeras membentuk batuan igneous. Beberapa kasus batuan ini berasal dari cairan magma. Tetapi jika batuan igneous terbuka oleh adanya kerja elemen partikel-partikel kecil pada batuan akan pecah terkena angin dan air. Endapan  biasanya tersembunyi, biasanya terdapat di dasar lautan, setelah mengeras disebut batuan sedimen. Batuan sedimen yang mengalami proses pemanasan, tekanan atau reaksi kimia akan membentuk batuan metamorphic. Pada temperature yang tinggi  batuan metamorphic meleleh menjadi magma.
Siklus batuan tidak selalu sempurna, biasanya material masuk dari lapisan mantel bumi. Beberapa material juga berasal dari meteorit yang masuk ke atmosfer bumi. Diduga lebih dari 1 milyar ton debu meteor yang tersimpan di bumi setiap tahunnya. Debu meteor ini biasanya ditemukan di dasar laut yang mengandung sedikit endapan. Partike-partikel debu meteor dimungkinkan juga terdapat di permukaan bumi yang terlepas dari atmosfer.
Siklus batuan bersifat umum yang mengikat secara bersama-sama sejumlah besar jenis batuan dan mineral yang berbeda-beda. Hal ini merupakan “big ideas” dalam sains. Jika anak-anak menemukan batuan di lingkungannya, mereka dapat mencoba menganalisis dimana tempat batuan tersebut dalam siklus. Dengan mengkonsultasikan diagram dalam siklus, mereka dapat juga mengemukakan ide-ide tentang sejarah terbentuknya batuan dan memprediksi perubahan yang terjadi di setiap tempat dalam siklus.
Batuan mengandung beberapa mineral. Mineral-mineral tersebut sangat bervariasi untuk memberikan type pada batuan. Misalnya, batu pasir mwmpunyai warna yang berbeda, dan granit juga berbeda, hal ini menunjukkan adanya perbedaan mineral. Klasifikasi batuan sangat ditentukan.
Mineral, walau bagaimanapun mempunyai definisi dalam bentuk unsur kimia dan dibentuk melalui proses alamiah. Es dalam gasier merupakan mineral yang sangat berarti. Unsure kimianya dapat ditulis H2O, dan dibentuk mealalui proses alamiah. Tetapi es yang dibentuk dalam kulkas tidak mengandung unsur mineral karena tidak berproses secara alamiah.
Dalam mempelajari mineral perlu dijelaskan secara detil.
Kegiatan 5
Bagaimana batuan digolongkan?
Bahan
·         Koleksi batuan
·         Ensiklopedia
·         Buku rujukan lain yang ada
Cara kerja
1.      Apa warna batuan yang telah dikoleksi?
2.      Golongkan batuan dengan memasukkannya dalam kelompok-kelompok menurut warnanya.
3.      Apakah batuan tersebut mempunyai tekstur yang berbeda-beda? Apakah sebagian batuan itu kasar, halus, berkilau, dan tumpul? Jika ya, golongkan lagi menurut teksturnya.
4.      Ketika kamu mengangkat batuan itu, apakah semuanya mempunyai kerapatan yang kira-kira sama? Dengan kata lain, apakah semuanya mempunyai berat yang kira-kira sama sesuai dengan ukurannya? Jika tidak, golongkan lagi batuan tersebut menurut kerapatannya.
5.      Amati batuan dengan seksama dan lihat jika kamu bisa memikirkan cirri-ciri lain yang bisa kamu gunakan untuk menggolongkan batuan tersebut. jika kamu bisa melakukannya, golongkan lagi batuan itu menurut cirri-ciri yang telah kamu buat.
6.      Lihatlah bacaan tentang “batuan” di ensiklopedia atau buku rujukan lain dan temukan ciri-ciri apa yang digunakan ahli geologi untuk menggolongkan batuan. Lihat jika kamu bisa menjelaskan nama sebagian batuan dalam kelompok ini. 
Kegiatan 6
Bagaimana membandingkan kekerasan batu?
Bahan:
·         Berbagai macam batuan
·         Pisau tumpul, pecahan gelas, dan “penggores” lainnya
Cara Kerja
1.      Pilihlah dua batuan dari koleksimu
2.      Cobalah untuk menggores-goreskan antara batu satu dengan batu lainya
3.      Menurutmu mana yang lebih keras? Batu yang akan menggores atau batu yang akan digores?
4.      Simpan batu yang lebih keras dan sisihkan batu satunya
5.      Pilihlah batuan lain dan gunakan uji penggoresan yang sama untuk membandingkkannya dengan satu batu yang kamu simpan.
6.      Simpan lagi batuan yang lebih keras dan sisihkan batu yang satunya.
7.      Ulangi cara kerja sampai kamu mengenali batu yang paling keras pada koleksi tersebut.
8.      Sekarang bandingkan batuan-batuan lain dan carilah batu kedua yang paling keras. Letakkan disamping batu yang paling keras.
9.      Teruskan proses ini sampai kamu mendapatkan semua batu tersusun menurut urutan kekerasannya
10.  Gunakan uji penggoresan untuk membandingkan benda-benda lain dengan batuan. Beberapa benda yang dapat kamu coba adalah kuku, uang logam, mata pisau, dan kepingan kaca. Sangat berhati-hatilah dengan benda-benda tajam
11.  Coba carilah batuan-batuan lain yang lebih keras atau lebih lunak dibandingkan dengan batuan yang telah kamu punyai.
Kegiatan 7
Bagaimana batuan bereaksi terhadap cuka?
Bahan:
·         Koleksi batuan
·         Satu cangkir untuk setiap batu
·         Cuka
·         Kapur tulis
Cara Kerja
1.      Masukkan sedikit contoh dari setiap batuan ke dalam cangkir yang terpisah. Masukkan sepotong kecil kapur ke dalam sebuah cangkir sebagai salah satu contoh batuan.
2.      Tuangkan sedikit cuka di setiap contoh.
3.      Apa yang terjadi?
4.      Kelompokkan batuan tersebut menurut cara batuan-batuan tersebut merespon cuka.
Uji ini disebut uji keasaman dan biasa dilakukan dengan asam klorida (HCl) encer. Cuka merupakan asam lemah dan bekerja dengan memuaskan. Uji keasaman digunakan untuk mengenali batuan yang mengandung kalsium karbonat. Batuan semacam itu akan mendesis ketika direaksikan dengan cuka. Batu, kapur, marmer, kalsit, dan kapur tersusun atas kalsium karbonat dan akan mendesis bila diberi cuka. Sebelum mereaksikan cuka, goreslah permukaan batuan untuk membuat bukaan baru pada mineral.
Kegiatan 8
Apa yang dapat kamu pelajari dari batuan?
Dalam kegiatan ini anak-anak praktek membuat kesimpulan dari hasil observasi. Coba pecahkan sampel batuan yang telah dimasukkan dalam kantong dengan hammer. (batu dimasukkan dalam kantong agar pecahannya tidak mengenai wajah atau mata). Amati permukaan batuan dengan bantuan kaca pembesar.
Bagaimana bentuk batuan tersebut? Jika batuan terdiri dari pasir, kapur, atau lumpur maka batuan tersebut jenis batuan sedimen yang kemungkinan terbentuk di dasar perairan. Jika batuan terdiri dari Kristal atau serpihan kaca maka batuan tersebut termasuk jenis batuan ignous. Jika ada jenis batuan yang mengalami perubahan akibat pemanasan dan tekanan maka batuan tersebut termasuk jenis batuan metaporphic.
Batuan sedimen
1.         Apakah Serpihan batuan tersebut dapat dibandingkan dengan serpihan kapur?
2.         Dimana sedimen itu disimpan, dekat muara sungai atau jauh di dasar laut?
3.         Apakah sedimen itu terdiri dari pasir, kapur atau lumpur? (tetesan cairan hidroclhoric acid dari kapur menyebabkan buih.jika dibentuk dari material lumpur maka batuan itu lembab dan biasanya berbau lumpur.
4.         Apakah ada lapisan pada batuan tersebut?  jika ada, apakah lapisannya sama lebar? Apakah berisi material yang sama?
5.         Apakah ada fosil pada batuan? Jika ya, apa jenis mahluk hidup yang membentuk fosil tersebut?
Batuan igneous
1.         Apakah batuan berisi Kristal?
2.         Apakah material yang sama pada batuan terdiri dari Kristal?
3.         Apakah Kristal batuan terbentuk dengan cepat atau bahkan lambat?
4.         Apakah semua batuan itu ditempat dimana ia ditemukan tetap dalam wujud yang sama?
5.         Apakah ditemukan cirri-ciri batuan yang umurnya lebih muda dari batuan yang lain?
Batuan metamorphic
1.         Apakah di temukan adanya lapisan pada batuan? jika ya, bagaimana perubahannya?
2.         Apakah ditemukan serpihan batuan ? jika ya, bagimana perubahan yang terjadi?
3.         Apakah ditemukan fosil dalam proses perubahan?
 Dibawah ini dijelaskan ciri pisik, bentuk dan jenis mineral pada batuan:
1.         Warna.
2.         Tingkat kekerasan, diukur pada skala 1-10.
a.         Sangat lunak; mudah digores oleh kuku, berminyak (misal talc)
b.         Lunak; bisa digores dengan kuku, tidak berminyak (missal gypsum)
c.         Mudah digores dengan pisau, sukar digores dengan koin (missal calcite)
d.        Mudah digores dengan pisau, tidak bisa digores dengan kaca (missal fluorite)
e.         Dapat digores dengan pisau, dengan kaca (missal apatite)
f.          Tidak dapat digores dengan pisau, dengan kaca (missal feldspar)
g.         Dapat di gores dengan pisau dan kaca (quartz)
h.         Serpihan kwarsa, tidak seperti biasa (missal topaz)
i.           Serpihan topaz, tidak seperti biasa (missal corundum)
j.           Serpihan corundum, sangat langka (missal diamond)
3.         Warna serpihan akan menjadi jelek jika digores terlalu keras, missal batuan kapur.
4.         Cleavage, mineral in cenderung retak-retak yang teratur, mempunyai permukaan yang halus.
5.         Luster, mineral yang bercahaya, biasanya terdiri dari logam dan logam.
Belajar tentang mineral bisa menjadi ringkas tetapi merupakan pengatar yang penting dalam pelajaran kimia. Kemudian beberapa konsep yangdapat membatu dalam mempelajari mineral dan berguna bagi pengalaman yang akan dating dalam belajar kimia.
1.         Element. Elemen merupakan zat kimia yang tidak dapat dibagi dalam zat kimia yang berbeda dengan arti yang sederhana. Semua material diisikan pada satu atau lebih dari 92 element yang ada di bumi.
2.         Compound. Dua atau lebih element dimungkinkan dapat bergabung membentuk compound. Oksigen dan silicon murupakan 2 elemen yang sederhana. keduanya bergabung memebentuk silicondioxide, yaitu pasir.
3.         Mixture (campuran). campuran diisikan pada dua atau lebih pada zat kimia yang tidak mempunyai ikatan kimia, dan tidak seragam. Kita dapat membuat campuran pada pasir dan garam.
4.         Solution. campuran yang sama pada dua atau lebih jenis zat kimia. Contoh garam yang dilarutkan dalam air akan membentuk garam solution.
D.    UMUR BUMI
Umur bumi sangat tua. Usia bumi diperkirakan sekitar 4,6 milyar tahun. Umur bumi dan batuan yang tertua ditentukan dengan analisis radioaktif pada reruntuhan element kimia. Dimana reruntuhan itu berkecepatan tetap. Contohnya, uranium, reruntuhan timahnya berkecepatan satu setengah uranium dengan kecepatan 4,5 milyar tahun. Uranium dikatakan half-life pada 4,5 milyar tahun. Jumlah uranium dan timah dianalisis dengan cermat, diperkirakan usia batuan dapat ditentukan. Batuan di temukan dibumi  usianya lebih dari 3,8 milyar tahun. Adanya perubahan cuaca yang kuat diyakini bahwa bulan dan bumi dibentuk pada saat yang sama. Batuan yang ada pada bulan tidak terpengaruh adanya cuaca ataupu erosi yang terjadi dibumi. Batuan yang ditemukan di bulan berumur lebih dari 4,66 milyar tahun. Tetapi tidak mungkin batuan terbentuk beberapa waktu sebelum terbentuknya bumi dan bulan. Telah disepakati bahwa usia bumi lebih dari 4,5 milyar tahun.
Sejarah terbentuknya bumi dibagi menjadi beberapa era, periode, masa. Devisi besar sejarah terbentuknya bumi ditunjukkan pada table berikut, juga ditunjukkan proses geologi dan biologi pada setiap periode.
Satu hal yang sangat penting dalam sejarah terbentuknya bumi adalah evolusi kehidupan.proses ini terjadi di bumi karena terdapat atmosfer, sebagian air dan elemen kimia yang ditemukan dalam jaringan kehidupan. Jarak temperatur dan hal-hal lain.
Meskipun ada kehidupan di tempat lain di dunia ini, namun hanya bumi tempat kehidupan yang nyata dalam tata surya ini. Kehidupan di bumi tersusun selama era Precambrian, kemungkinan dimulai dari lautan. Pertama kali kehidupan terbentuk dalam wujud yang lembut, kadang material menyerupai jelly, selanjutnya membentuk fosil. Ada fosil-fosil yang tercatat pada kehidupan primitive yang terbentuk pada batuan Precambrian. Tetapi, ada sedikit fosil yang tercatat pada kehidupan terdahulu yang belum ditemukan.
Selain itu hal yang sangat berarti dalam kehidupan adalah keberadaan manusia. Kamu akan mengetahui dari table kehidupan manusia yang bertama kali disusun pada masayang baru, hanya beberapa juta tahun yang lain. Ini merupara waktu yang baru bila dibandingkan dengan terbentuknya bumi. Dalam penelitian di perkirakan orang-orang terdahulu banyak terdapat di afrika timur. Dalam menambah pemahaman, anak-anak dapat berpartisipasi dalam melakukan penelitian yaitu dengan mencatat sejumlah penemuan baru yang di beritakan dalam surat kabar dan majalah.
Umur bumi dan jenis era, periode dan masa membutuhkan waktu yang lama dalam memahaminya juga untuk di konseptualisasikan. Hal ini benar-benar special bagi anak, dalam waktu yang singkat ini. Namun consep kita tentang waktu dapat dikembangkan menjadi lebih sederhana, dan anak-anak mulai dapat mengembangkan konsep ini walaupun mereka masih terlalu muda.
Bagaimana consep waktu yang relatif lama dapat di kembangkan? Kita sering membandingkan masa waktu dengan jangka kehidupan yang lama atau periode dalam kehidupan.anak-anak tentunya masih mengalami kehidupa yang sangat pendek, ini sulit dilakukan bila dibandingkan dengan kehidupan orang tuanya yang lebih lama. Cara lain dalam membuat konsep tentang waktu dengan membandingkan jenis unit waktu. Misalnya mereka membandingkan era Precambrian dengan era Cenozoic.
Kita dapat memberikan anak-anak praktek membandingkan jangka waktu. Mereka membandingkan masa yang lama sebagaimana berikut:
1.         Lamanya waktu istirahat dengan waktu belajar di sekolah.
2.         Lamanya musim panas dengan lamanya masa sekolah setahun
3.         Lamanya waktu masuk sekolah dengan masa sebelum masuk sekolah.
4.         Lamanya masa hidup mereka denga masa hidup orang tuanya
5.         Lamanya masa hidup mereka dengan masa lahirnya nenek mereka.
6.         Lamasa sejak nenek dilahirkan denga masa deklarasi U>S> Declaration of independence (1776).
Cara lain untuk membantu membangun konsep waktu pada anak dan konsep abstrak yang lain dengan menggunakan analogi. Dengan analogi “geological-clock”. Umur bumi dan masa sejarah bumi digambarkan dalam bentuk jam. 12 jam dianggap debagai masa terbentuknya bumi. Waktu disesuaikan dengan era yang telah tercatan pada jam. Contoh, jika bumi terbentuk pada tengah halam (jam 00.00/12 malam), kemudian jarum jam pada geological –clock digerakkan pada pukul 10;30 tercatat akhir era Precambrian. Manusia yang pertamakali hidup sekitar 4 juta tahun yang lalu. Ini diperkirakan 40 detik sebelum sekarang yaitu pada pukul 11;59;20.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran bagi anak-anak usia SD lebih mudah apabila dilakukan secara contekstual. Sebagaimana  halnya dalam pembelajaran sains, anak-anak akan lebih mudah memahami apa yang mereka pelajari dengan cara praktek langsung terkait dengan materi yang sedang di pelajari. 
Dalam mempelajari bumi dan alam semesta memang dirasa sangat sulit bagi anak-anak untuk mengenalkan konsep tentang bumi secara teoritis, namun masih sangat mungkin untuk melakukan sebuah kegiatan pembelajaran untuk mengenalkan konsep tentang bumi kepada anak-anak dengan berbagai percobaan yang mungkin dapat di lakukan oleh anak-anak.  Persepsi  tentang bumi yang selama ini telah terbangun dalam pemikiran anak-anak akan dibuktikan dalam proses pembelajaran kontekstual  dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Proses pembelajaran yang demikian diharapkan akan mampu memudahkan proses belajar anak dan membawa kesan bahwa belajar bukanlah suatu yang menjemukan.
B.     Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka adapun saran pada makalah Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.      Makalah ini ditulis sebagai salah satu upaya memberikan alternative bahan acuan  dalam membelajarkan konsep tentang  bumi dan alam sekitarnya  pada anak-anak dengan memanfaatkan lingkungan sekitar yang mungkin dijangkau oleh anak-anak dalam melakukan investigasi, observasi dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait erat dengan pembelajaran tentang bumi dan alam sekitarnya.
2.      Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya perlu adanya refleksi bersama untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pembelajaran sains di SD.

REFERENCES
Howe, Ann C. &  Jones, Linda. 1993. Engaging Children in Science. New York: Macmillan.
Jacobson, W.J. 1991. Science For Children. Boston: Allyn and Bacon
Tolman, M.N. 2005. Earth Science Activities. (Terjemahan Endang Naskah Alimah)              San Fransisco: Jossey-Bass. 
Andi Hakim Nasution. 1999. Pengantar ke Filsafat Sains. Jakarta: Litera AntarNusa
Mochtar Naim.2001. Kompendium Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Fisika dan Geografi. Jakarta: Hasanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar